Pemeriksaan Klakson

Setiap sepeda motor dilengkapi dengan klakson yang berfungsi untuk memberi peringatan kepada pemakai jalan di depannya agar memberi jalan atau berhati - hati. Kecelakaan lalu lintas sering disebabkan oleh klakson yang tidak berguna dengan baik. Bunyi klakson harus cukup keras tetapi tidak boleh terlalu keras akan mengenjutkan pemakai jalan sehingga mungkin justru akan mengakibatkan terjadinya kecelakaan.

Klakson yang tidak berbunyi bisa disebabkan oleh kontak - kontak yang menghubungkan klakson dengan sumber arusnya terputus, kendor atau kotor. Hubungan klakson dengan sumber arus yang terputus mengakibatkan membran pada klakson tidak bergetar karena tidak terjadi kemagnetan. Dengan tidak adanya getaran tersebut maka tidak timbul bunyi. Kontak - kontak atau sambungan yang kendor juga menghambat jalannya arus listrik sehingga arus yang mengalir sangat kecil dan tidak mampu menimbulkan kemagnetan yang kuat sehingga membran hanya bergetar lemah. Bunyi yang bisa dihasilkan pun kurang keras.

Penyebab lain dari tidak berfungsinya klakson adalah diafragma yang robek, setelan diafragma yang tidak tepat, atau unit kemagnetan rusak. Diafragma yang robek berakibat udara di sebelah diafragma mengalir ke sisi yang lain sehingga getaran udara berkurang dan bunyi yang ditimbulkannya menjadi lemah. Demikian pula akibatnya jika penyetelan tidak tepat. Diafragma yang terlalu kendor mengakibatkan getarannya lemah sedangkan diafragma yang terlalu keras jadi tidak dapat bergetar. Keduanya tidak akan menimbulkan bunyi yang keras.

Beberapa kerusakan yang terjadi pada klakson adalah:
  1. Klakson berbunyi terus. Penyebabnya adalah arus listrik mengalir terus ke sistem klakson sehingga diafragma bergetar terus - menerus dan menimbulkan bunyi. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh batang elektro magnetik dari relai macet pada kedudukan menutup atau kontak klakson macet pada kedudukan menutup
  2. Klakson tidak berbunyi sama sekali. Penyebabnya adalah arus listrik tidak mengalir ke sistem klakson karena sekering putus, kerusakan pada relai, kerusakan pada kontak pemutus atau kabelnya putus. Penyebab lainnya adalah arus listrik dari baterai lemah sehingga kemagnetan yang ditimbulkan tidak kuat untuk menggetarkan diafragma. Setelan klakson yang salah juga bisa menyebabkan klakson tidak berbunyi.
  3. Bunyi klakson kurang keras. Bunyi klakson yang kurang keras bisa disebabkan oleh kerusakan pada diafragma. Diafragama robek, berlubang, atau terlalu kendor menyebabkan bunyi klakson kurang keras. Setelan diafragma yang kendor dapat disetek dengan memutar baut penyetel ke kiri atau ke kanan sesuai dengan kerasnya bunyi yang dikehendaki.
Pemeriksaan dan penyetelan klakson:
  1. Hubungkan secara seri sebuah ampermeter antara klakson dan tombol klakson seperti pada gambar berikut:
    Pemeriksaan Klakson
  2. Kendorkan baut penyetel klakson
  3. Putar kunci kontak pada posisi ON
  4. Tekan tombol klakson sambil mengatur kekerasan baut penytelannya. Bunyi klakson yang terbaik adalah bila besar arusnya sekitar 2 - 3 amper.
  5. Jika klakson tidak berbunyi, lakukan pemeriksaan sebagai berikut:
    • Lepas klakson
    • Sambungkan langsung kedua kabel klakson dengan terminal baterai.
    • Jika klakson berbunyi berarti klakson baik
    • Sambungkan kabel positif multimeter ke kabel hijau muda dalam kotak lampu depan.
    • Sambungkan kabel negatir multimeter pada body sambil tekan tombol klakson.
    • Jika jarum multimeter bergerakt berarti tombol baik. Jika tombol klakson baik berarti penyebab gangguan terlatak di bagian lain. Mungkin sekering putus. kabel lepas atau kendor, atau terjadi hubungan singkat. Untuk itu periksa sekering dan kabel - kabelnya.
 

Belum ada Komentar untuk "Pemeriksaan Klakson"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel